Senin, 01 Desember 2008

30 Menit Perbincangkan PLDPS dengan Junaidi T Noor di Ruang ICU Asia Medika

Semoga PLDPS Bisa Lahirkan Maestro Lukis Sumatera dari Jambi

Sabtu (15/11) lalu, Posmetro Jambi ikut serta sepasukan seniman dan budayawan sepuh Jambi membesuk nyonya rumah tokoh Junaidi T Noor yang telah sepekan terbaring lemah tak berdaya dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Asia Medika di Pall Merah Jambi. Dalam kesempatan itu dalam jangka waktu lebih kurang 30 menit sebentuk perbincangan serius dan menarik seputar penyelenggaraan Pameran Lukisan dan Dialog Pelukis se-Sumatera (PLDPS) XI yang malam ini akan resmi dibuka berlangsung khidmat.

YUPNICAL SAKETI, RS ASIA MEDIKA


Dalam perbincangan itu mantan birokrat yang budayawan ini mengupas banyak hal dan menyampaikan bergumpal-gumpal harapan dan pesan. Berikut petikan beberapa di antaranya.

“Dengan terselenggarakannya PLDPS XI ini, sesungguhnya adalah bukti betapa Jambi memiliki banyak potensi dan kemauan keras untuk terus berbuat membangun khazanah budayanya. Bahkan kalau melihat dari karya-karya mereka, mereka sudah terbilang cukup handal dan mumpuni untuk berkiprah di bidanganya sebagai pelukis,” ungkapnya memulai perbincangan.

Bahkan menurut Bang Jun, begitu dia biasa di sapa, saat ini dirinya sudah melihat ada beberapa sosok pelukis muda yang cukup menjanjikan untuk bisa menjadi seniman besar. Itu kalau sang pelukis itu sendiri menyadari keberadaan dan potensi yang dimilikinya, dan lalu terus berusaha dan berupaya mempertahankan kontinyuitas kekaryaan dan menjaga konsistensinya terhadap gaya yang menjadi pilihannya itu hinga nantinya itu akan menjadi ciri khas bagi karyanya.

“Memang kebanyakan diantara pelukis kita yang ikut terlihat masih gamang dengan apa yang dilakukannya. Itu terbaca dari karya yang ditampilkannya. Ya mungkin itu karena saat ini mereka masih dalam proses pencarian jati diri. Tapi beberapa diantara mereka saya lihat ada yang menyimpan potensi besar untuk bisa menjadi ikon bahkan mungkin maestro seni lukis di Jambi atau Sumatera dan tanah air ini,” ungkapnya penuh semangat.

Karena itulah Bang Jun juga mengingatkan agar para generasi lukis jambi ini senantiasa waspada dan menyadari bahwa betapa lingkungan akan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan perjalanan mereka berikutnya.
“Mereka harus berusaha untuk tetap konsisten, karena lingkungan di sekelilingnya nantinya akan sangat berpengaruh terhadap perjalanan atau proses kekaryaan mereka. Lingkungan bisa merubah gaya dan pola yang sebenarnya sudah menjadi satu kekhasan bagi dirinya dalam menghasilkan karya,”

“Mereka harus menyadari itu, karena tidak ada satu maestro lukis pun di dunia ini yang berhasil jadi maestro selain dari perjalanan hidupnya yang berliku dan terjal tapi dia tetap konsisten pada pilihan yang telah ditetapkan hatinya, lihat saja Affandi, Raden saleh, Basuki Abdullah, atau Picasso, Michel Angelo, Gibran atau yang lainnya. Mereka adalah sosok-sosok yang konsisten dan tak pernah goyah meski ada yang karena itu dhi hukum penjara atau dihukum mati oleh pemerintah penguasa rezim saat itu,” ceritanya bersemangat.

Kalau itu bisa dilakukan, maka bukanlah sesuatu yang mustahil jika bebeapa dekade ke depan Jambi akan mampu melahirkan pelukis yang bisa disebut ikon Sumatera bahkan mungkin bisa jadi maestro seperti Affandi.

Pada intinya, para generasi lukis di Jambi saat ini sudah seharusnyalah sebisa mungkin bisa memanfaatkan ajang PLDPS ini sebagai peluang dan kesempatan bagi mereka untuk berkiprah dan berkarya, terus mengasah diri, mencetak prestasi.
Apalagi saat ini, para pelukis senior yang sudah terlebih dahulu merintis jalan untuk mereka, telah dengan legowo dan teramat sengaja memberikan kesempatan untuk mereka menunjukkan kemampuan dan jati diri mereka lewatkekaryaannya. Para generasi mudah harus bisa merebut peluang ini.

Dan PLDPS sendiri sudah ditetapkan secara bersama oleh para pelukis se-Sumatera ini sebagai event tetap tahunan yang akan diselenggarakan di Jambi. lalu ditambah pula dengan kabar gembira telah diprioritaskannya program ini oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi dengan wujud telah dianggarkannya event ini ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Jadi jangan sampai event yang sudah sebesar dan sebagus ini berikutnya hanya akan menjadi ajang silaturrahmi atau ajang kangen-kangenan para pelukis semata, atau lebih parah hanya dijadikan momntum seremonial seperti moment 17-an yang ditunggu setiap tahun. Tapi jadikan momentum untuk bisa lebih maju dan mengembangkan diri, sehingganya nanti lahir maestro lukis di Sumatera ini dan dia adalah dari Jambi,” tegasnya menandaskan.***

0 komentar: