Jumat, 10 Oktober 2008

Truk dan Bus Masuk Kota, Jalanan Jadi Makin Berbahaya

Truk dan Bus Masuk Kota, Jalanan Jadi Makin Berbahaya

Yupnical, Jambi - Ada banyak sekali dampak negatif kasat mata yang diakibatkan oleh diperbolehkannya angkutan truk dan bus berbadan besar masuk kota.
Kalau sebelumnya, pihak dean perwakilan rakyat di DPRD Kota Jambi sempoat mengkritisi perihal tersebut dari sudut pandang dampak nyata secara materil berupa kerusakan jalan, maka masyarakat luas pun mengkritisi sampai ke hal-hal kecil yang mungkin selama ini luput diperhitungkan para pemimpin negeri pengambil kebijakan.

Adapun bentuk-bentuk dari kerugian imaterial tersebut diantaranya adalah dampak polusi udara, polusi suara, dan dampak kesehatan lain. Tak terkecuali dampak kecil lainnya yang kalau dirunut-runut justeru bisa menjadi besar adalah dampak terganggunya keamanan dan kenyamanan berkendara dalam Kota Jambi yang jalanannya kecil tersebut.

Karena kehadiran truk dan bus berbadan besar dan bermuatan lebihi kapasitas jalanan kota tersebut, dirasakan publik pemakai dan pengguna jalan benar-benar terganggu. Jalanan kota kecil yang sempit ini sekarang ini langsung tidak langsung telah menjadi jalur yang rawan kecelakaan.

“Bayangkan saja, truk lewati jalanan kota, sementara ruas jalannya sendiri sempit, kecil dan banyak persimpangan atau belokan. Kita bawa motor, jadi harus lebih ekstra hati-hati lagi. Sebab bisa saja tersenggol dan lalu dilindas mobil yang berebut jalan sempit dengan kita itu,” keluh Basan salah seorang warga kepada Posmetro Jambi kemarin.
Pasalnya, kalau diamati secara seksama memang keberadaan truk-truk berbadan gambot itu terlihat begitu menganggu arus lalulintas. Melewati jalanan kota yang padat arus lalulintas mereka memang tidak bisa semaunya ngebut. Mereka harus berjalan pelan dan beriringan. Tapi di sisi lain keadaan itu justeru membuat arus lalulintyas jadi tambah runyam. Kendaraan kota lainnya yang rata-rata kecil justeru jadi terhambat di belakang bhakn di antara mereka. Tanpa disadari kemacetan pun bisa saja terjadi.

Lalu karena dalam kondisi berkendara emosi pengendara tidak stabil bisa saja situasi itu memicu pengendara motor nekad nyalib sana sini guba bisa mendahului kendaraan itu. Sementara dari arah beralwanan jalanan yang masih berupa jalur dua arah itu kendaraan lain justeru tengah melaju deras.

Kondisi inilah yang membuat situasi jadi tambah runyam dan berbahaya. Kecelakaan bisa saja terjadi, tak bisa terelakkan lagi. Sementara di sisi lain kehadiran truk dan bus ini di tengah kota juga telah nyata-nyata menjadi sumber berbagai polusi.
Polusi udara dan polusi suara. Polusi udara bukan saja dari asap berupa gas metan tinggi dari khalpot pembuangan mereka, tapi juga dari debu-debu yang diterbangkannya di belakangaya amat rentan menganggu penglihat pengendara motor di belakangnya.
Truk dan bus ini juga menjadi sumber pembawa debu dan lumpur dari jalanan pedalaman yang dilaluinya sebelumnya. Makanya jalanan kota saat ini terkesan begitu kotor dan jorok oleh debu dan sisa lumpur yang menempel dan mengeras di aspal. Tanpa disadari hal itu berikutnya juga bisa menjadi penyebab kecelakaan. Apalagi kalau dilewati saat malam hari ketika penerangan lampu jalan kota saat ini banyak yang mati karena sudah putus bola lampunya.

Karena itulah warga pun menghimbau kepada aparat dan pemerintah serta isntansi terkait seperti Dishub DLLAJ, Organda, dan lai sebagainya, untuk segera meninjau kembali kebijakannya yang memperbolehkan truk dan bus untuk memasuki kota karena bulan puasa. Pasalnya meskipun toleransi diperbolehkannya itu hanya untuk truk-truk angkutan Sembako, namun pada kenyataannya semua jenis truk bahkan bus kini sepertinya telah mendapat angin segar untuk dapat lalulalang di jalanan kota yang sempit. Kondisi itu berbahaya, dan jangan menunggu jatuh korban jiwa baru mengeluarkan kebijakan atau peraturan pelarangan.

0 komentar: