Jumat, 10 Oktober 2008

O Bulian yang Mengibarkan Daunnya di Tepian

Puisi
Yupnical Saketi_______________________________________

O Bulian yang Mengibarkan Daunnya di Tepian
;Bupati Syahirsah yang makin bersahaja ketika berbasah-basah luluk sawah

ketika laut begitu larut, langit begitu sengit
tanah begitu ranah dan api begitu sunyi
kutemukan seniman yang tidak bernyanyi
apalagi nyinyir dengan puisi
O sungguh aku iri pada ruh puisi
yang menderas hidup di aliran darahnya
sajak yang bernyawa pada setiap jejak
sementara aku baru sebatas tajak yang mengumban lagak
mengumbar imaji pada tembok angin
jadi graviti gugusan gemini
di sepanjang nadi turab tepian batanghari

di sisi curam situlah sebatang bulian mengibarkan dedaunnya
laksana bendera yang patahkan tiang-tiang puting beliung
O dialah lelaki dengan berjuta pataka kearifan di dadanya
rela melarutkan diri ke desakan aroma keringat kaum pafa
atau mencebur ke luluk lumpur yang mengukur
petak-petak sawah sahaya nan susah melata ludak
atau ke debur laut keperihan
karena ranah politik penuh titik
dan itik yang berbaris pulang kandang
kala petang mulai menjelang

O lelaki kayu bulian
telah kulihat daging kambiummu mendidih
di kawah langit gerhana merah darah, segar
ketika kau menyapa seniman apa adanya
O

Tanah Pilih; 16/06/07

0 komentar: