Jumat, 10 Oktober 2008

O Di Landasan Pacu Bandara Sultan Taha

Puisi
Yupnical Saketi_______________________________________


O Di Landasan Pacu

;Basuki Murdianto di Bandara Sultan Taha

O lelaki di landasan pacu
percepatan waktu memang tak terhadang
ruang tunggu nan langu
samar-samar aku melihat garis putih di kejauhan
terselubung asap dan uap tanah
lurus, seperti jembatan sirotolmustaqim

O itukah dia lelaki penakluk gemuruh jantung
lelaki yang mampu menjinakkan api di hati
dan lalu mengemudi riuh angin ke angkasa
membawa bebunga mimpi berlalu ke mestawa
melangkah di garis batas cakrawala

ya, dia telah meniti pelangi mempuisikan kabut bandara
pada helai-helai awan yang meninggi
sungguh itu buroq, maskapai rasul membelah malam
naik ke langit malam menyumput sembahyang

O lelaki di landasan pacu, pall merah berkarat menunggu
telah kulihat mata itu pecah pancarkan lentera pemandu
munahkan ilalang dan semak buludru di menara gading
dan lalu kau biakkan lebah madu di dagu
hingga singkirkan keriuhan gedung-gedung pencakar udara
dari kebun embun di landasan pacu nan tak berhulu

O lihat helai-helai sayap angin tumbuh
dan bercabang di punggungnya
ia mulai mengepak
hendak bawa sultan taha lepas landas
tinggalkan terminal rindu yang mengerubung kepala

ya, dia kini sang pilot pengemudi, datang dari curug
lelaki yang hapal segenap rambu udara itu
paham betul tiap pall batas ketinggian
amat tahu di angin yang mana kita layak terbang
dan di hangar mana patut istirahatkan jantung
atau kebumikan hati terbelalak balak
yang tak berperi menggasing mesin, musim asing
runcing
bagi peradaban rimba cahaya yang membetton
di antara tatah kaki anak-anak angsa nan teramat lugu
dan lucu

O lelaki di landasan pacu
Sungguh, aku telah lama siap tuk diajak terbang

Tanah Pilih; 15/11/06

0 komentar: