Sabtu, 25 Oktober 2008

Trend Berburu Porselin

Trend Berburu Porselin untuk
Percantik Interior Rumah


Tak Jarang Ada Guci Impor dari
China Nangkring di Ruang Tamu

KALAU ‘Weekend’ minggu lalu Posmetro Jambi sudah coba dedahkan satu kawasan tempat mendapatkan guci-guci porselin cantik yang mewah dan elegan kualitas impor peningkat gengsi keluarga di Kota Beradat Jambi ini, kali ini coba disajikan lagi dari sisi lain.

Dalam artikel kali ini akan dikupaskan dedahan tentang gaya hidup mengoleksi guci yang semakin menjadi-jadi di kalangan warga Jambi.
Layaklah pula live style ini disebut pula sebagai trend. Pasalnya kegemaran satu ini ternyata menuntut totalitas setiap hobbies alias penggemarnya.

Kondisi itu pada kenyataannya terus saja berkembang, hingganya gaya hidup ini kini tidak saja digeluti oleh para hobbies dari kalangan kelas menengah ke atas seperti seharusnya.
Tapi kalangan kelas menengah ke bawah pun tidak sedikit yang kepincut ikut-ikutan mengoleksi porselin-porselin aneka rupa yang tidak fungsional samasekali selain sebagai penghias rumah ini semata. Itupun cuma bisa untuk hiasan interior.
Sekarang ini tidak jarang di temui para pemburu poselin dan guci di pusat-pusat penjualannya di Pasar Jambi, bisa didapati atau ditemukan pula diantara mereka yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja.

Padahal harga porselin yang memang bisa membuat ngiler yang melihat dan mengangkat gengsi keluarga pemiliknya itu tidaklah bisa dibilang murah. Bahkan pada umumnya berharga melangit. Apalagi kalau barangnya sendiri adalah barang impor seperti dari China, India, Korea, Jepang dan berbagai negara pemproduk porselin lainnuya.

Meski begitu karena virus trend sudah menjangkit tidak sedikit diantara mereka yang hanya berpenghasilan pas-pasan memaksakan diri untuk bisa membeli dan mengoleksi. Yang penting gengsi terangkat. Maka tak jarang kini guci lux dan mewah sudah sangat gampang dijumpai di rumah-rumah pondok biasa, atau rumah-rumah kontrakan.

Kenapa harus terjadi begitu. Tentu saja itu adalah salah satu dampak dari derasnya deraan gaya hidup hedonis dan sok moderen yang gencar dipublikasikan berbagai media saat ini. Memang mengoleksi barang kesukaan adalah sesuatu yang tidak dilarang. Akan tetapi tentu saja semua itu harus disesuaikan dengan keadaan diri sendiri.

Publik semestinya mesti bisa mengukur diri, menyesuaikan diri dengan bayangan. Bukannya memaksakan kehendak padahal sesungguhnya tidak mampu. Lagi pula kalau porselin sederhana yang masih berfisik gerabah benda itu sangat fungsional. Sebagai gentong air di rumah-rumah warga. Air yang disimpan disitu akan bisa bercita rasa tinggi.

Sejuk dan menyegarkan plus menyehatkan karena adanya unsur hara penetralisir kuman yang terkandung di dinding gerabah yang terbuat dari tanah itu. Tapi porselin mewah saat ini untuk apa. (c@l)

0 komentar: